PRAJURIT Jalan hidupmu adalah pilihan.
Tak perlu cemas dengan hari esokmu yang belum tentu.
Lalui saja hari ini dengan sabar hingga datang malam buatmu.
Engkau tak perlu mendambakan dunia yang serba neka.
Cukuplah merasa bahagia bila engkau mampu bertahan dengan beratnya kehidupan.
Engkau telah menukar masa remajamu yang penuh canda tawa,
Dengan perjuangan, ketabahan, dan keprihatinan yang mendalam.
Engkau tak bisa memiliki banyak harta,
Walaupun kecerdasanmu memungkinkannya.
Tak perlu merasa rendah diri bila engkau tak bisa bercerita tentang mobil-mobil yang ingin engkau miliki.
Karena bis atau truk cukup mengantarkanmu ke tempat yang ingin kau tuju.
Tak usah merasa kurang pengetahuan bila engkau tak tahu di mana tempat makan yang enak-enak, kafe-kafe dan resto-resto.
Karena makan hanyalah untuk membuatmu kuat berdiri dan berlari.
Walaupun makan siang dan malammu adalah nasi yang di masak dini hari.
Berbahagialah bila engkau mampu puasa, menahan diri di antara rekan-rekanmu yang berpesta -pora tiap hari.
Tak usah merasa penasaran bila engkau tak pernah merasakan nyamannya tidur di kamar hotel-hotel.
Bukankah engkau sering terlelap bila kau dapati rindangnya pohon atau tenda yang engkau dirikan?
Bila engkau tak memiliki bekal uang dalam sakumu, tetaplah percaya diri.
Bukankah udara, air dan matahari masih disediakan gratis buatmu?
Engkau tak perlu kehilangan senyum ceria.
Bila engkau tak sempat bertamasya melihat indahnya negeri dengan pesawat-pesawat,
Tak usah cemas, karena kamu akan mendapatkan pengalaman luar biasa dengan pesawat angkut yang kau tinggalkan saat pesawat itu masih di awan.
Bukankah engkau akan senang tak terkira bila payungmu terbuka dan engkau selamat ketika menginjakan kaki di tanah?
Bila hingar bingar dunia telah mereda, sering-seringlah engkau terjaga.
Dingin malam yang menembus sepatu, jaket dan topi bajamu, tak perlu membuat hatimu beku.
Peluk saja senjatamu dengan harapan
Rabu, 06 Desember 2017
PRAJURIT
Rabu, 13 September 2017
SEKILAS TENTANG BUKU INTISARI IHYA ULUMUDIN
"jika semua kitab isalm hilang, naudzubillah, dan yang tersisa hanya kitab ihya' maka ia mencukupi ssemua kitab yang hilang itu." (imam an-nawawi)
Tuntutan zaman yang serba cepat dan ringkas tampaknya telah diantisipasi oleh imam al-ghazali. kitab ihya' ulumuddin yang monumental itu diringkas sendiri oleh beliau sehingga intisari dan tujuan kitaba tersebut tetap terjaga.
apa isinya? Imam al-ghazali menuturkan," aku menyusun kitab ini menjadi empat bagia: seperempat ibadah, seperempat adat, seperempat hal yang bisa membinasakan, seperempat hal yang bisa menyelamatkan.
dalam seperempat ibadah, aku menjelaskan etika-etika yang tersembunyi, sunah-sunah yang detail, dan rahsia- rahasia maknanya yang diperlukan oleh orang alim dan mengamalkan ilmunya
dalam seperempat adat, menjelaskan rahsia-rahsia muamalat, sunah-sunahnya yang detail, dam hal-hal tersembunyi yang diperlukan oleh orang beragama.
dalam seperempat hal-hal yang membinasakan, aku menjelaskan akhlak tercela yang mesti dibersihkan dari nafsu dan hati. masing-masing kujelaskan definisi dan subtansinya, kemudian sebab yang memunculkannya, dan bahaya yang di timbulkannya, kemudian indikasi-indikasinya, serta cara mengantisipasinya agar terhindar darinya. semua itu disertai dengan bukti dan suber dari ayat-ayat al-qur'an, hadis- hadis nabi dan beberapa atsar.
dan dalam seperempat hal-hal yang menyelamatkan, aku menjelaskan akhlak terpuji dan disenangi orang yang dekat dengan allah dan golongan orang jujur. masing- masing kujelaskan definisi dan substansinya, dan sebab keutamaan yang disenangi karenanya, disertai dengan dalil syariat dan logika yang menjelaskannya.
Published: By:
try hary
- September 13, 2017
Langganan:
Postingan (Atom)